Jumat, 24 September 2010

sekilas reportase dari lapangan

Alhamdullilah wa syukurilah senam kaki diabetes massal even terbesar yang pertama kali dilaksanakan secara gemilang oleh puskesmas kedopok dibanjiri masyarakat yang sangat tertarik untuk ikut dalam senam kaki diabetes ini.Acara ini dihadiri oleh sekitar 250 lansia.Dibuka oleh bapak Wakil Walikota probolinggo Drs.H.Bandyk.S.Semoga dengan berakhirnya acara ini semakin memberikan semangat untuk lebih berjuang dalam rangka menciptakan masyarakat mandiri hidup sehat khususnya para lansia dan semoga segala upaya mendapatkan ridho Allah SWT

Rabu, 21 Juli 2010

COME AND JOIN US IN ..............SENAM KAKI DIABETES

KAKI DIABETIS atau diabetic foot adalah komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita diabetes,Populasi penderita Diabetes Mellitus di Indonesia, menurut perhitungan WHO menempati urutan ke – 4 di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Pada tahun 2000 penderita DM di Indonesia sekitar 8,4 juta dan diperkirakan pada tahun 2030 menjadi sekitar 21,3 juta penderita DM. Tetapi hanya sekitar 50% penderita yang peduli dengan penyakitnya, dan kurang dari 30% melakukan check up dan kontrol rutin penyakit yang dideritanya.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) Diabetic Foot adalah infeksi, ulserasi, dan atau kerusakan jaringan yang dalam yang berhubungan dengan abnormalitas neurologis dan bermacam – macam derajat dari penyakit vascular perifer pada ekstremitas bawah.

Tahun 2006 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, didapatkan 3830 penderita DM dan 23,6% mengalami diabetic foot baik oleh karena neuropati, makroangiopati atau campuran. Lokasi Diabetic Foot, 50% berada pada ujung jari kaki, 30-40% pada metatarsal plantar pedis, 10-15% pada dorsum kaki, 5-10% pada tumit dan 10% adalah ulkus multipel.

Etiopatogenesis terjadinya Diabetic Foot, karena glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati diabetik, sehingga tidak dapat merasakan panas, nyeri atau dingin pada kaki dan betis. Kerusakan saraf juga dapat menyebabkan penurunan produksi keringat sehingga kulit menjadi kering. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. (S,Sumosardjuno,1986)

Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi.

Puskesmas Kedopok sebagai unit Persadia Kota Probolinggo bekerjasama dengan berbagai pihak swasta mengadakan senam kaki diabetes massal diikuti oleh 250 penderita diabetes,pemeriksaan glukosa darah gratis,games interaktif dan education...SO COME and join us pada tanggal 5 Agustus 2010 pk.07.00 di puskesmas Kedopok jl.mastrip 18,probolinggo

Kamis, 01 Juli 2010

STILL HEALTHY AND ACTIVE WITH DIABETIC

PREFACE :

Banyak orang yang masih mengganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk kita.
Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes terutama gejala-gejalanya.
Salah satu cara untuk menurunkan kadar gula darah bagi diabetisi yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energy serta pengaturan makan yang merupakan pilar utama pengelolaan diabetes mellitus (DM). Selain perlu mencapai gula darah dan mempertahankan gula darah mendekati normal, Diabetisi juga perlu mencapai dan mempertahankan lemak darah serta tekanan darah yang normal dengan pengaturan menu makanan yang seimbang sesuai kebutuhan gizi.
Dengan adanya sosialisasi senam diabetes serta konsultasi gizi diharapkan para diabetisi mendapatkan informasi dan wawasan untuk dapat tetap hidup sehat meskipun menderita diabetes, sesuai dengan motto acara ini : STILL HEALTHY AND ACTIVE WITH DIABETIC


ACTIVITIES :

SENAM DIABETES
INTERACTIVE WITH DOCTOR “ HOW TO STILL HEALTHY AND ACTIVE WITH DIABETIC”
GAMES AND QUIZ
MUSIC


GOALS :

Mensosialisasikan pola hidup sehat bagi penderita diabetes melalui senam diabetes.
Meningkatkan kesadaran penderita diabetes tentang pentingnya pengaturan diet sehat
Mempopulerkan fisioterapi sebagai alternative treatment bagi penderita diabetes.



PARTICIPATOR :

Masyarakat, khususnya penderita diabetes sejumlah 250 orang.
Petugas pelayanan kesehatan Puskesmas Kedopok.


BENEFITS :

Pengetahuan tentang senam diabetes dan fungsinya bagi penderita diabetes.
Terbentuknya kesadaran bagi penderita diabetes mengenai pola hidup sehat melalui pengaturan diet yang tepat.
Penderita diabetes memperoleh informasi mengenai fisioterapi sebagai alternative treatment.


TIME & VENUE :

Tanggal : 31 Juli 2010
Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Puskesmas Kedopok
Jln. Mastrip no.18 Probolinggo

Minggu, 27 Juni 2010

GIGI BERLUBANG KARENA SUSU BOTOL.....


Disebut juga Rampant Caries, Baby Bottle Tooth Decay, Baby Bottle Syndrome, Nursing Bottle Mouth, early childhood caries, nursing caries.Lubang gigi yang meluas ini disebabkan oleh sisa minuman mengandung gula yang berubah menjadi asam, kemudian bakteri ikut berperan dalam terjadinya proses fermentasi. Asam inilah yang menyebabkan lapisan email terlarut sehingga terjadi lubang pada gigi. Rampant karies ditandai dengan adanya spot berwarna coklat sepanjang gumline (garis gusi) pada gigi anak adalah hal yang harus diwaspadai

Pencegahan Rampant Karies:

1. Rajin membersihkan gigi anak setiap hari . Memulai menyikat gigi saat gigi anak mulai tumbuh (erupsi). Gunakan kain kassa/kapas basah untuk membersihkan gigi, gusi dan lidah .

2. Berikan air putih setelah minum susu atau minuman manis lainnya

3. Jangan membiasakan anak sering minum susu dan formula sampai tertidur, terutama bila sudah 2 tahun

4. Perkenalkan dan Ajarkan kepada bayi/anak minum dengan cup, gelas saat mulai menginjak usia 2 tahun.

5. Gunakan sedikit atau bahkan tidak sama sekali memberikan gula pada makanan/minuman anak

6. Konsultasilah dengan dokter gigi akan kebutuhan fluor pada gigi anak Anda.

7. Melakukan pemeriksaan secara rutin ke klinik gigi atau dokter gigi anda agar gigi anak tetap terpelihara dengan baik dan sehat

Untuk konsultasi lebih lanjut, anda dapat berkonsultasi dengan dokter gigi kami di Puskesmas Kedopok